Thursday, January 30, 2020

Melek Politik Sedikit, Biar Nyambung Ngobrolnya

January 30, 2020 6



Rutinitas pagi suaminya sepulang dari mushola adalah jalan keliling komplek rumah. Biasanya sih setengah jam-an gitu. Sedangkan istrinya, kasak-kusuk di dapur menyiapkan sarapan.

Setelah sarapan siap, ia melanjutkan dengan berbenah rumah. Sambil lap-lap perabotan ruang tamu dimana biasanya suami melakukan pendinginan setelah olah raga. Di saat seperti itulah mereka sering ngobrol dengan topik random. 

Random? 

Iya, kadang dari obrolan serius jadi penuh canda gitu. Topiknya diplesetin karena saking gemesnya dengan topik yang diobrolin. Seperti obrolan politik pagi ini. 

Ya, sebagai ibu rumah tangga tulen tapi nggak terpapar sindrom sinetron layaknya pada sedikit ibu RT yang lain. Tapi, sayangnya juga jarang nonton berita di tv. Jadilah terkadang suka nggak nyambung kalau diajakin ngomong politik.

Mari kita perhatikan obrolan dan suasana pagi dibawah ini.

Sang suami sedang menonton cuplikan acara ILC TV One di FB. Sang istri kepo dong. Secara volume gawai sang suami terdengar jelas sampai radius tiga meter. Sedangkan istrinya hanya berjarak satu dudukan dengan sang suami yang bersender pada tembok di ruang tamu. 

Tidak berapa lama, untuk menghilangkan ke-kepoannya. Terlihat lengan suami sudah berada di bahu kanan sang istri. Kepala sang istri pun sudah bersandar pada dada suaminya. 

I: "Pinternya Haris."

S: "Iya, analisanya bagus. Tuh, liat. Orang-orang pada diem semua."

Terlihat sesekali lengan suami mengusap-usap bahu sang istri. 

I: Ini bahas Masiku yang ilang itu, ya, Pah? "

S: "Iyah. Emang kamu nggak tahu beritanya?"

Sang istri yang jarang banget nonton tv, juga baca berita di FB, wajahnya tetap datar. Jarang itu kan berarti ada pernah nontonnya, kan? Kebetulan waktu itu sang suami pernah minta mengganti saluran Upin-Ipin yang sedang ditontonnya menjadi saluran berita. Pas banget dengan topik pagi yang dibahas di ILC ini. 

Dengan gaya segala ke-mahatahuannya. Ia berkata:

I: "Oo, yang ada hubungannya sama KPK yang menggerebek kantor PDIP itu, ya?  Yang ketua KPU nya kena OTT terima uang itu, kan?"

Dimaklum saja deh ya, tentang minimnya informasi yang malas ditangkapnya itu. 

S: "Iya"

I: "Emang kenapa dia bisa ilang? "

Suami menjelaskan dengan bahasa yang mudah di mengerti oleh sang istri. Dari mulai anggota DPR RI yang meninggal sampai akhirnya Masiku yang waktu pemilu urutan no. 6, tapi bisa naik menggantikan posisi anggota yang meninggal itu. Suaminya bilang kalau pengangkatan Masiku jadi anggota DPR itu sudah ditanda tangani oleh wanita penguasa partai dan sekjennya. 

Sambil melepaskan diri dari rangkulan suami. Sang istri berdiri, lalu memberikan opininya. 

I: "Harusnya Masiku jangan "ngasih" ke petinggi aja. Kudunya orang yang no. 2 - 5 dikasih juga. Salah sih langkahnya. 

Sang istri mulai melangkahkan kaki ke dapur kembali. Sedangkan sang suami diam tanpa komentar. Percuma juga debat sama istrinya yang cuma tahu tutorial resep dan crafting.

I: "Jadi Masiku ngilang belum ketahuan ngumpetnya dimana, gitu?"

Sang suami hanya menjawab pendek. Mulai malas meladeni sang istri yang nantinya bakal buat analisa dan probabilitas tentang kasus obrolan pagi itu. 

I: "Heran sama orang pinter di negara ini. Pembunuh yang nggak terdeteksi CCTV aja bisa ketangkep. Malahan udah ngumpet di antah berantah, masih juga ketangkep. Lah, ini yang jelas-jelas di bandara ada CCTV nya nggak ketahuan. Lah, terus emang waktu di bandara nggak kedeteksi juga pas tuh dia boarding?"

Suami mengira istrinya sudah selesai cuap-cuap. Pas mau ditinggal mandi, ternyata cuap-cuapnya lanjut. 

I: "Emang nggak bisa minta bantuan Mbak You gitu? Atau mungkin bisa pantau istrinya. Pasti kan dia telpon-telponan tuh sama suaminya. Tinggal disadap tuh telpon. Hmm, tapi bisa juga sih pinjem alat yang pernah dipakai di film Fast and Furious 7. Alat yang bisa tahu keberadaan orang meski ngumpet di lubang semut."

Terdengar suara air dari kamar mandi. Ternyata sang istri tidak melihat kalau sang suami sudah masuk kamar mandi. 

Catatan: Kisah ini diambil dari kisah nyata dan sudah mendapatkan tambahan kalimat agar enak dibaca. Tapi tanpa mengurangi arti.


Sumber: youtube ILC TV One

#onedayonepost
#odopbloggersquad
#pekanke-2

Wednesday, January 29, 2020

Ngobrol Itu Penting, Beib!

January 29, 2020 11
                       Foto: pictsart

Lanjut tentang bakal isi blog ini lagi yaa.  Kayaknya postingan sebelumnya Hai aku adalah seorang IRT kurang apa gitu. Ya, biar gak garing gitu deh, maksudnya. 

Jadi begini, salah satu pondasi rumah tangga adalah komunikasi. Komunikasi alias ngobrol itu  wajib dilakukan kalau sudah berpasangan.

Ngobrol apa aja sih di dalam rumah tangga itu?  Secara berumah tangga itu kan seumur hidup dan cuma sekali. Mungkin ini adalah salah satu yang buat banyak anak-anak zaman sekarang enggan menikah, mengulur waktu, atau terlalu pemilih. Terlebih banyak contoh yang tidak perduli usia pernikahan, mereka akhirnya berpisah juga. 

Seriusan lho, kalau ngobrol didalam rumah tangga itu penting banget. Pernah dengar kan, pasangan memutuskan berpisah karena perbedaan? Coba itu, idealis yang kayak bagaimana yang bisa buat berpisah? Yang ada adalah karena nggak ada yang mau mengalah. Ngobrol mereka kurang seru dan garing waktu menjadi pasangan. Jadinya nggak ketemu tuh titik temu dari si kambing hitam (idealis).

Jadi ngobrol antar pasangan itu:

1. Harus intens

Sesibuk apapun kita, sempatkanlah untuk ngobrol santai. Okelah, misalkan suami lembur pulang larut. Kita sebagai istri cobalah untuk mengajak ngobrol suami sebelum tidur. Kegiatan ngobrol sama pasangan sebelum tidur adalah sunnah, lho. Dengan catatan, suami memang bersedia diajak ngobrol, ya. Maklum, kan baru pulang kerja. Ngobrol yang ringan aja. Misal, tadi makan malamnya pakai lauk apa. Atau bercerita tentang polah anak seharian. Nggak usah tanya tentang kerjaan kantor. Dijelasin juga kita nggak akan ngerti. Nggak usah juga tanya, "capek, Mas? ".  Hadeh, itu sih pertanyaan bunuh diri, wkwk. Nggak usah juga tanya tentang situasi jalanan yang kita sudah tahu kondisinya. Itu sih, bikin suami bete. 

2. Jangan ganti topik / tema kalau lagi ngobrol seru

Lagi enaknya ngobrol santai dengan pasangan di suatu hari yang indah dan syahdu di teras rumah. Tiba-tiba salah satu pasangan berteriak tanpa memperdulikan kalau pasangannya lagi seru dan serius bercerita,  "Bang! Ketoprak!" 
Hmm, kayaknya ending obrolan mereka bakal beda, deh. 

3. Kudu mau mendengar

Berumah tangga adalah seni mengalah. Jangan mau menang sendiri. Jangan hanya mau didengar tapi tidak mau mendengar. Lagian yang namanya ngobrol itu kan dua arah. Mana ada ngobrol satu arah. Itu sih namanya pidato. 

Kira-kira begitulah pendapat saya tentang arti dan pentingnya mengobrol atau komunikasi dengan pasangan dalam berumah tangga. Kalau ada masukkan lain, silakan untuk menambahkan. 

#onedayonepost
#odopbloggersquad
#tantanganminggu2




Wednesday, January 22, 2020

Hai! Aku adalah Seorang IRT

January 22, 2020 6

Bismillah.

Hai, hai! Kenalkan, ini adalah blog baru milik seorang ibu yang baru berusia dua tahun menyandang gelar Ibu Rumah Tangga. Seorang ibu yang sekarang mempunyai satu orang putri dari seorang suami. Seorang ibu yang masih beradaptasi dengan dengan dunia pe-rumah tanggaan. Seorang ibu yang masih bersosialisasi dengan dapur beserta isinya. Seorang ibu yang mencoba untuk berdamai dengan kesendiriannya di rumah.

Kenapa harus ada perkenalan? Bukan hanya karena pepatah klise, tak kenal maka tak sayang. Tapi, perkenalan dimaksudkan sebagai pembuka dari isi blog baru ini. Agar teman-teman yang mampir ke blog ini tahu, siapakah gerangan si penghuni blog.

Blog yang baru akan dimulai ini akan bercerita tentang percakapan tiga hati. Hatiku dan hati suami, hatiku dan hati anak, hatiku dan hatiku. Ya, mungkin bisa jadi seringnya malahan bercerita tentang hatiku dan hatiku. Maklum, seringnya tinggal di rumah sendirian. Suami dan anak memiliki kegiatan masing-masing di luar rumah.

Jadi, cerita yang akan disuguhkan adalah tentang obrolan kami sekeluarga sehari-hari. Tentu dengan memerhatikan batasan aib. Oleh sebab itulah, obrolan dan cerita yang akan disuguhkan nanti adalah kisah nyata dengan sedikit modifikasi agar tetap enak dibaca. Dengan penambahan beberapa kata, beberapa imbuhan, dan kata sambung, maka obrolan dan cerita para hati ini diharapkan menjadi bacaan ringan dan santai, tapi sarat makna. Soalnya nanti bakal ada filosofi ngasal atau maksa gitu.

Seandainya nanti kebablasan karena puluhan ribu kata seorang perempuan yang harus tersalurkan. Sehingga isi cerita menjadi tidak enak dibaca. Mohon kiranya teman-teman dapat mengingatkan diri ini untuk perbaikan. Tapi, jangan pedes-pedes kata-katanya. Aku kan baperan (pasang emot sedih).

Berharap setiap cerita akan menjadi raport keluarga sebagai evaluasi diri. Kalau yang berharap banget sih, semoga cerita para hati ini bisa menjadi kisah inspiratif gitu #ngarep.com heuheu. Kan, pada cerita yang nggak bagus juga, tetap ada hikmahnya. Iya, kan?

#squadbloggerodop