Saturday, July 31, 2021

Isolasi Mandiri di Rumah? Berikut 10 Tips Isoman Ala Desi's Corner


Isolasi mandiri

Isolasi Mandiri di Rumah? Pengalamanku ini khusus untuk penderita covid-19 dengan gejala ringan, yaa. Kalau penderita dengan gejala sedang - berat, apa yang kulakukan ini nggak berpengaruh besar untuk kesembuhan.

Siapa sangka kalau aku akhirnya menjadi bagian dari sekian juta orang yang menjalani Isolasi Mandiri di rumah (Isoman) karena virus Covid-19. Seperti obrolan beberapa bulan yang lalu di grup ODOP yang kuikuti. Salah satu anggotanya ada yang berkata, "dan semua akan Covid pada waktunya."

Padahal Prokes (Protokol Kesehatan) sudah aku lakukan sesuai anjuran pemerintah dan juga dari WHO. Bukan 3M lagi, 5M malahan. Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilisasi, dan menghindari kerumunan. Sudah gitu pakai masker dobel lagi. Kalau habis keluar rumah, langsung mandi.

Mungkin ini yang namanya takdir. Meski ikhtiar sudah dilakukan, kalau sudah waktunya kena virus corona, ya, mana bisa ditolak. Hadapi dengan berpikir positif aja. Lakukan semua tindakan penyembuhan sesuai arahan petugas kesehatan. Atau bisa belajar tentang menghadapi si virus covid-19 ini dari pengalaman teman, tetangga, atau baca-baca artikel dari portal yang terpercaya.

Baca Juga: Ketika Ikhtiar dan Doa Tidak Sejalan dengan Takdir

Begini Caraku Ketika Isolasi Mandiri di Rumah

Setelah melakukan swab antigen secara mandiri. Aku lapor ke Pak RT, biar didata gitu. Nanti, kan, Pak RT lapor ke Puskesmas buat ditindaklanjuti baik pengawasan selama Isoman, fogging disiinfektan, tes PCR, maupun pemberian obat-obatan. Karena aku, kan, masuknya gejala ringan. 

Gejala ringan karena virus corona adalah:

1. Demam
2. Batuk
3. Sakit tenggorokan
4. Hidung tersumbat
5. Malaise atau perasaan lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan
6. Sakit kepala
7. Nyeri otot
8. Mual dan muntah
9. Diare
10. Kehilangan indera perasa dan penciuman (anosmia)
(sumber: AloDokter)

Dari gejala ringan yang disebutkan diatas, aku mengalami gejala no. 5. Gejala tersebut dirasakan pada saat hari dimana aku melakukan swab antigen dan hasilnya positif. Perasaan lelah dan tidak nyaman ini, aku rasakan hanya satu hari. Keesokannya aku merasa lebih fit setelah malamnya sebelum tidur aku minum OBH.

Hari keempat penciuman mulai hilang. Dan aku menikmatinya selama sebelas hari. Tersiksa, sih, nggak bisa mencium bau makanan enak kiriman tetangga dan warga komplek yang perduli dengan aku yang sedang Isoman. Tapi disyukuri aja, karena dengan anosmia untuk sementara aku tidak dapat mencium pup nya Rembo (kucing). Tidak dapat mencium bau sampah, dan tidak dapat mencium bau badan sendiri. Wkwk. 

Alhamdulillah indera perasa tidak hilang. Jadi urusan makan tidak ada masalah. Kata Kakak yang ngalamin indera perasa yang hilang. Makanan yang masuk ke dalam mulut selain kurang nikmat juga bikin  mual. Ya udah, akhirnya aku memberi semangat dengan berkata, "inget-inget rasa yang dulu pernah ada aja, Kak." Dianya cuma tertawa prihatin gitu.

Gejala ringan covid

Baca Juga: Ayam Kuah Kecap Pedas Manis Bawang Bombai

10 Tips Isoman Ala Desi's Corner:

1. Menyiapkan Obat-Obatan

Mulai dari obat batuk, kayu putih, vitamin C, suplemen, susu cair, sampai obat herbal (jahe, madu, telur ayam kampung, jeruk lemon) aku titip beli lewat adik laki-lakiku. Sedangkan balsem, hot in cream, koyo, aku kumpulkan jadi satu tempat. Biar gampang kalau butuh. Soalnya selama dua hari Kakak pinggangnya terasa pegal. Jadi sebelum tidur, baik tidur siang maupun malam, pinggangnya minta diurut pakai hot in cream.

2. Stok Camilan

Penting banget soal camilan ini. Secara katanya salah satu untuk meningkatkan imun tubuh, kan, harus banyak makan. Jadi camilan adalah hal yang wajib disiapkan selama Isoman. Nggak ada yang namanya diet selama Isoman.

3. Memberi Kabar Orang Tua 

Jangan ditiru tindakan aku, ya. Karena aku memberi tahu orang tua pada hari ketiga setelah aku terkonfirmasi positif covid. Maksudnya sih, agar orang tua nggak khawatir gitu. Tapi ini salah. Memberi kabar kalau kita sedang sakit itu penting banget. Kita butuh doa orang tua untuk kesembuhan dan kesehatan kita selama sakit. Tentunya penyampaiannya dengan kata-kata yang enak, santai, dan sesuai kondisi, juga karakter mereka. Biar mereka mendengar kabar anak-anaknya yang sedang Isoman nggak khawatir dan cemas gitu.

Jangan lupa memberi kabar pada Kakak atau Adik kita. Seperti aku yang memberi kabar pada kedua adikku. Begitu tahu Kakaknya positif, mereka memberi support yang luar biasa. Membelikan persediaan obat, vitamin, suplemen, juga buah-buahan. Terima kasih my brother and sister

4. Tenang, Jangan Khawatir, Cemas, atau Stres

Rasa cemas berlebih akan membuat imun kita turun. Tetap berpikir positif jangan terlalu mengkhawatirkan yang jauh di depan kita.

Dikutip juga dari Cleveland Clinic, tingkat kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan depresi, bahkan bisa mengarah ke tingkat peradangan yang lebih tinggi. Dalam jangka panjang, tingkat peradangan tinggi mengarah ke sistem kekebalan yang terlalu banyak bekerja dan lelah yang akhirnya tidak dapat melindungi tubuh dengan baik.

5. Kurangi Bersosmed

Sosmednya disesuaikan dengan kondisi, yaa. Kalau aku main FB, tapi cuma buat lihat cuplikan drakor, film, atau video kucing. Kalau lihat timeline FB suka ada yang bikin hati gemes gitu. Bisa-bisa nanti imunnya turun.

6. Menghindari Berita tentang Covid di TV

Berita tentang covid itu nyeremin. Bikin kesehatan mental kita yang nggak kuat bakal down. Baiknya kalau nonton tv, pas film atau hiburan aja.

7. Tetap Beraktivitas 

Masak, mencuci, senam ringan (kadang-kadang), menyapu, tetap dilakukan. Kalau badan cuma linu, hajar aja, bleh. Kata orang tua, kalau sakit sedikit jangan di alem. Tuman.

10 tips isoman di rumah ala desi's corner


8. Tetap terhubung dengan dunia luar

Aku, kan, tergabung dalam beberapa grup. Grup, seperti grup jualan, ODOP, Blogspedia, dan masih banyak grup lainnya lagi. Meski seringnya silent reader (jangan ditiru). Obrolan di grup-grup tersebut hanya sesuai dengan misinya. Seperti grup jualan, yang di share adalah produk-produk jualannya anggota. Grup ODOP, yang dibahas tentang ilmu kepenulisan. Meski kadang obrolan suka melenceng dikit, tapi tetap aku mendapat ilmu dari kisah pengalaman anggota disana. Sedangkan grup Blogspedia, sesuai namanya, maka yang dibahas adalah seputar dunia perblogingan.


9. Membuat Jadwal Mengonsumsi Vitamin, Obat, dan Obat Herbal

Selain asupan makanan bergizi dan berprotein. Vitamin, obat, termasuk obat herbal, susu, mereka antri untuk diminum. Setiap jam ada saja camilan atau vitamin yang harus diminum. Kalau nggak dibuat jadwal, bisa-bisa waktunya bentrokan dengan vitamin yang lain. Sedangkan kalau dikonsumsi bersamaan, akan mengurangi manfaatnya. Maka aku membuat jeda satu atau dua jam setelah mengonsumsi salah satu dari mereka. 

Misal, pukul 6 sesudah sarapan, aku minum multi vitamin. Dua jam kemudian minum susu. Satu jam setelahnya minum vitamin C. Satu jam berikutnya minum jahe bareng camilan. Satu jam sebelum makan siang, mengonsumsi buah. Begitu terus sampai menjelang sore. Kecuali kalau tidur siang, berarti nggak makan apa-apa. Wkwk.

Kalau ingat masa Isoman, dipikir-pikir hidup bahagia amat, ya? Mulut produktif banget. Wkwk. 

10. Berdoa

Kalau soal berdoa nggak perlu dibahas panjang lebar. Aku mah, yakin, kalau soal urusan berdoa ini pasti nggak ketinggalan. Mendekat pada Tuhan, membuat kita merasa tenang dan aman selama menjalani Isoman. 

Sekali ingat pesan diawal, ya, Sahabat Desi's Corner. 10 Tips Isoman Ala Desi's Corner ini hanya untuk penderita covid-19 gejala ringan. Sedangkan untuk gejala sedang dan berat, disarankan untuk mendapat perawatan di rumah sakit.

Semoga untuk Sahabat Desi's Corner yang sedang Isoman, segera diberikan kemudahan, kelancaran, dan kesembuhan tanpa sakit sesudahnya. Aamiin.










2 comments:

  1. masyaAlloh bu desy...
    semoga Alloh limpahkan kesehatan dan kelapangan utk keluarga. aamiin

    ReplyDelete